Megahnya Museum Tsunami Aceh

Selasa, 10 Juni 2014 - 09:12 WIB | Nanggroe, Story | Dilihat: 2.979 kali
    Foto udara museum tsunami Aceh dan kompleks Kherkoff. SERAMBI/M ANSHAR
    Foto udara museum tsunami Aceh dan kompleks Kherkoff. SERAMBI/M ANSHAR
    Foto udara museum tsunami Aceh, kompleks Kherkoff (bawah) dan Lapangan Blangpadang (atas). SERAMBI/M ANSHAR
    Turis dari kapal pesiar Noble Caledonia yang lego jangkar di lepas pantai Ulee Lheue mengunjungi Museum Tsunami, Banda Aceh, Kamis (6/2/2014). Sebanyak 120 turis dari kapal tersebut melakukan city tour mengunjungi sejumlah situs sejarah dan tsunami di Kota Banda Aceh selama enam jam. Tahun 2013 hingga Februari 2014 tercatat 16 kapal pesiar yang pernah singgah di perairan Aceh dengan kapasitas 120 hingga 500 penumpang. SERAMBI/M ANSHAR
    Turis dari kapal pesiar Noble Caledonia yang lego jangkar di lepas pantai Ulee Lheue mengunjungi Museum Tsunami, Banda Aceh, Kamis (6/2/2014). SERAMBI/M ANSHAR
    Kontestan Duta Wisata Nasional berkunjung ke Museum Tsunami, Banda Aceh, Jumat (15/11). Grand final Pemilihan Duta Wisata Nasional Ke-8 yang diikuti 18 provinsi di Indonesia tersebut akan berlangsung di AAC Dayan Dawood, Darussalam, Banda Aceh, pada 18 November 2013. SERAMBI/M ANSHAR
    Wisatawan melintasi tangga saat memasuki Museum Tsunami di Banda Aceh, Rabu (16/10). Selama musim liburan, pengunjung museum yang diresmikan tahun 2009 tersebut mencapai 3.000 orang lebih dalam sehari. SERAMBI/M ANSHAR
    Museum Tsunami Aceh, Banda Aceh. SERAMBI/M ANSHAR
    MEMORY HALL ==== Pengunjung melihat monitor berisi video dan slide show foto musibah tsunami di memory hall Museum Tsunami, Banda Aceh, Rabu (20/2). Selain berisi informasi tentang gempa dan tsunami, museum berlantai empat dengan arsitektur modern yang dibangun tahun 2007 tersebut juga diperuntukkan sebagai tempat evakuasi bencana alam. SERAMBI/M ANSHAR
    Visitors crossing the bridge in Aceh Tsunami Museum building, Banda Aceh, Wednesday (20/2/2013). In addition to containing information about the earthquake and tsunami, the four-story museum with modern architecture, built in 2007, is also designated as a natural disaster evacuation. SERAMBI INDONESIA/M ANSHAR *** Local Caption *** JEMBATAN MUSEUM TSUNAMI ===== Pengunjung melintas di jembatan dalam Gedung Museum Tsunami Aceh, Banda Aceh, Rabu (20/2). Selain berisi informasi tentang gempa dan tsunami, museum berlantai empat dengan arsitektur modern yang dibangun tahun2007 tersebut juga diperuntukkan sebagai tempat evakuasi bencana alam. SERAMBI/M ANSHAR
    Pengunjung melihat lukisan karya pelukis Aceh tentang musibah tsunami yang dipajang di salah satu ruangan di Museum Tsunami Aceh, Banda Aceh, Rabu (20/2/2014). Selain berisi informasi tentang gempa dan tsunami, museum berlantai empat dengan arsitektur modern yang dibangun tahun 2007 tersebut juga diperuntukkan sebagai tempat evakuasi bencana alam. SERAMBI/M ANSHAR
    Pengunjung melintas di jembatan dalam Gedung Museum Tsunami Aceh, Banda Aceh. SERAMBI/M ANSHAR
    Pengunjung melintas di sebuah lorong tak bercahaya ditemani suara gemericik air yang mengalir melalui dinding saat memasuki Museum Tsunami Aceh. SERAMBI/M ANSHAR
    Pengunjung melihat lukisan karya pelukis Aceh tentang musibah tsunami yang dipajang di salah satu ruangan di Museum Tsunami Aceh,. SERAMBI/M ANSHAR
    Pengunjung melihat foto-foto musibah tsunami yang dipajang di salah satu ruangan di Museum Tsunami Aceh. SERAMBI/M ANSHAR
    Foto Udara Museum Tsunami Banda Aceh saat pembangunan, Sabtu (1/11/2008). Foto direkam dari helikopter Bolcow P-4007 milik polisi. SERAMBI/M ANHSAR
    M Ridwan Kamil, pemenang sayembara desain Museum Tsunami ketika menjelaskan hasil karyanya "Rumoh Aceh as Escape Hill" pada acara penyerahan hadiah dan penutupan pameran sayembara tersebut di Gedung Sultan Selim II Aceh Community Center, Banda Aceh, Kamis (23/8). SERAMBI/M ANSHAR
Next