Ikan Tuna Kualitas Ekspor di TPI Lampulo

Selasa, 3 Maret 2015 - 18:17 WIB | Berita | Dilihat: 827 kali
    Pekerja membersihkan ikan tuna kualitas ekspor yang dibeli dari nelayan tradisional Rp 33.000 hingga Rp 36.000 per kilogramdi pabrik pengolahan ikan milik Cek Baka di TPI Lampulo lama, Banda Aceh, Selasa, (3/3/2015). Minat investasi di sektor perikanan di Aceh cukup tinggi terutama di kawasan Lampulo, namun para pengusaha mengeluhkan lambannya proyek pembangunan Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) di kawasan itu. SERAMBI/M ANSHAR
    Pekerja membersihkan ikan tuna kualitas ekspor yang dibeli dari nelayan tradisional Rp 33.000 hingga Rp 36.000 per kilogramdi pabrik pengolahan ikan milik Cek Baka di TPI Lampulo lama, Banda Aceh, Selasa, (3/3/2015). Minat investasi di sektor perikanan di Aceh cukup tinggi terutama di kawasan Lampulo, namun para pengusaha mengeluhkan lambannya proyek pembangunan Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) di kawasan itu. SERAMBI/M ANSHAR
    Pekerja membersihkan ikan tuna kualitas ekspor yang dibeli dari nelayan tradisional Rp 33.000 hingga Rp 36.000 per kilogramdi pabrik pengolahan ikan milik Cek Baka di TPI Lampulo lama, Banda Aceh, Selasa, (3/3/2015). Minat investasi di sektor perikanan di Aceh cukup tinggi terutama di kawasan Lampulo, namun para pengusaha mengeluhkan lambannya proyek pembangunan Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) di kawasan itu. SERAMBI/M ANSHAR
    Pekerja membersihkan ikan tuna kualitas ekspor yang dibeli dari nelayan tradisional Rp 33.000 hingga Rp 36.000 per kilogramdi pabrik pengolahan ikan milik Cek Baka di TPI Lampulo lama, Banda Aceh, Selasa, (3/3/2015). Minat investasi di sektor perikanan di Aceh cukup tinggi terutama di kawasan Lampulo, namun para pengusaha mengeluhkan lambannya proyek pembangunan Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) di kawasan itu. SERAMBI/M ANSHAR
    Pekerja membersihkan ikan tuna kualitas ekspor yang dibeli dari nelayan tradisional Rp 33.000 hingga Rp 36.000 per kilogramdi pabrik pengolahan ikan milik Cek Baka di TPI Lampulo lama, Banda Aceh, Selasa, (3/3/2015). Minat investasi di sektor perikanan di Aceh cukup tinggi terutama di kawasan Lampulo, namun para pengusaha mengeluhkan lambannya proyek pembangunan Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) di kawasan itu. SERAMBI/M ANSHAR
    Pekerja membersihkan ikan tuna kualitas ekspor yang dibeli dari nelayan tradisional Rp 33.000 hingga Rp 36.000 per kilogramdi pabrik pengolahan ikan milik Cek Baka di TPI Lampulo lama, Banda Aceh, Selasa (3/3). Minat investasi di sektor perikanan di Aceh cukup tinggi terutama di kawasan Lampulo, namun para pengusaha mengeluhkan lambannya proyek pembangunan Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) di kawasan itu. SERAMBI/M ANSHAR
    Pekerja membersihkan ikan tuna kualitas ekspor yang dibeli dari nelayan tradisional Rp 33.000 hingga Rp 36.000 per kilogramdi pabrik pengolahan ikan milik Cek Baka di TPI Lampulo lama, Banda Aceh, Selasa, (3/3/2015). Minat investasi di sektor perikanan di Aceh cukup tinggi terutama di kawasan Lampulo, namun para pengusaha mengeluhkan lambannya proyek pembangunan Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) di kawasan itu. SERAMBI/M ANSHAR
    Pekerja membersihkan ikan tuna kualitas ekspor yang dibeli dari nelayan tradisional Rp 33.000 hingga Rp 36.000 per kilogramdi pabrik pengolahan ikan milik Cek Baka di TPI Lampulo lama, Banda Aceh, Selasa, (3/3/2015). Minat investasi di sektor perikanan di Aceh cukup tinggi terutama di kawasan Lampulo, namun para pengusaha mengeluhkan lambannya proyek pembangunan Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) di kawasan itu. SERAMBI/M ANSHAR
    Pekerja membersihkan ikan tuna kualitas ekspor yang dibeli dari nelayan tradisional Rp 33.000 hingga Rp 36.000 per kilogramdi pabrik pengolahan ikan milik Cek Baka di TPI Lampulo lama, Banda Aceh, Selasa, (3/3/2015). Minat investasi di sektor perikanan di Aceh cukup tinggi terutama di kawasan Lampulo, namun para pengusaha mengeluhkan lambannya proyek pembangunan Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) di kawasan itu. SERAMBI/M ANSHAR
Next