Ayo, ke Museum
Senin, 3 Agustus 2015 - 20:16 WIB | Story | Dilihat: 846 kali
Turis dari kapal pesiar Noble Caledonia yang lego jangkar di lepas pantai Ulee Lheue mengunjungi Museum Aceh, Banda Aceh, Kamis (6/2/2014). Sebanyak 120 turis dari kapal tersebut melakukan city tour mengunjungi sejumlah situs sejarah dan tsunami di Kota Banda Aceh selama enam jam. Tahun 2013 hingga Februari 2014 tercatat 16 kapal pesiar yang pernah singgah di perairan Aceh dengan kapasitas 120 hingga 500 penumpang. SERAMBI/M ANSHAR
Turis dari kapal pesiar Noble Caledonia yang lego jangkar di lepas pantai Ulee Lheue mengunjungi Museum Aceh, Banda Aceh, Kamis (6/2/2014). Sebanyak 120 turis dari kapal tersebut melakukan city tour mengunjungi sejumlah situs sejarah dan tsunami di Kota Banda Aceh selama enam jam. Tahun 2013 hingga Februari 2014 tercatat 16 kapal pesiar yang pernah singgah di perairan Aceh dengan kapasitas 120 hingga 500 penumpang. SERAMBI/M ANSHAR
Turis dari kapal pesiar Noble Caledonia yang lego jangkar di lepas pantai Ulee Lheue mengunjungi Museum Aceh, Banda Aceh, Kamis (6/2/2014). Sebanyak 120 turis dari kapal tersebut melakukan city tour mengunjungi sejumlah situs sejarah dan tsunami di Kota Banda Aceh selama enam jam. Tahun 2013 hingga Februari 2014 tercatat 16 kapal pesiar yang pernah singgah di perairan Aceh dengan kapasitas 120 hingga 500 penumpang. SERAMBI/M ANSHAR
Turis dari kapal pesiar Noble Caledonia yang lego jangkar di lepas pantai Ulee Lheue mengunjungi Museum Aceh, Banda Aceh, Kamis (6/2/2014). Sebanyak 120 turis dari kapal tersebut melakukan city tour mengunjungi sejumlah situs sejarah dan tsunami di Kota Banda Aceh selama enam jam. Tahun 2013 hingga Februari 2014 tercatat 16 kapal pesiar yang pernah singgah di perairan Aceh dengan kapasitas 120 hingga 500 penumpang. SERAMBI/M ANSHAR
Turis dari kapal pesiar Noble Caledonia yang lego jangkar di lepas pantai Ulee Lheue mengunjungi Museum Aceh, Banda Aceh, Kamis (6/2/2014). Sebanyak 120 turis dari kapal tersebut melakukan city tour mengunjungi sejumlah situs sejarah dan tsunami di Kota Banda Aceh selama enam jam. Tahun 2013 hingga Februari 2014 tercatat 16 kapal pesiar yang pernah singgah di perairan Aceh dengan kapasitas 120 hingga 500 penumpang. SERAMBI/M ANSHAR
Aksen bahasa Aceh yang diucapkan orang dari berbagai negara dipajang pada pameran 100 Tahun Museum Aceh (1915-2015) di kompleks Museum Aceh, Banda Aceh, Rabu (29/7/2015). Kegiatan yang berlangsung hingga 4 Agustus 2015 tersebut menampilkan pameran bersama, pemutaran film dokumenter, hingga lomba bercerita untuk anak-anak sekolah dasar. = SERAMBI/M ANSHAR
Siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) mendengarkan penjelasan tentang benda benda museum saat berkunjung ke Pameran 100 Tahun Museum Aceh, Jumat (31/7/2015). Ratusan siswa dari berbagai jenjang pendidikan di Kota Banda Aceh memadati museum pada hari kedua pameran. SERAMBI/M ANSHAR
Alat musik tradisional Aceh dipajang pada pameran 100 Tahun Museum Aceh (1915-2015) di kompleks Museum Aceh, Banda Aceh, Rabu (29/7/2015). Kegiatan yang berlangsung dari 30 Juli hingga 4 Agustus tersebut menampilkan pameran bersama, pemutaran film dokumenter, hingga lomba bercerita untuk anak-anak sekolah dasar. = SERAMBI/M ANSHAR
Guci klasik dipajang pada pameran 100 Tahun Museum Aceh (1915-2015) di kompleks Museum Aceh, Banda Aceh, Rabu (29/7/2015). Kegiatan yang berlangsung dari 30 Juli hingga 4 Agustus tersebut menampilkan pameran bersama, pemutaran film dokumenter, hingga lomba bercerita untuk anak-anak sekolah dasar. = SERAMBI/M ANSHAR
Siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) mendengarkan penjelasan tentang benda benda museum saat berkunjung ke Pameran 100 Tahun Museum Aceh, Jumat (31/7/2015). Ratusan siswa dari berbagai jenjang pendidikan di Kota Banda Aceh memadati museum pada hari kedua pameran. SERAMBI/M ANSHAR
Aksi teatrikal tentang sejarah perjuangan Aceh yang dimainkan oleh anggota Teater Rongsokan UIN Ar-Raniry saat pembukaan pameran 100 Tahun Museum Aceh di Kompleks Museum Aceh, Banda Aceh, Kamis (30/7/2015). Pameran tersebut berlangsung hingga 4 Agustus 2015 mendatang. SERAMBI/M ANSHAR
Pistol zaman belanda dipajang pada pameran 100 Tahun Museum Aceh (1915-2015) di kompleks Museum Aceh, Banda Aceh, Rabu (29/7/2015). Kegaiatan yang berlangsung hingga 4 Agustus 2015 tersebut menampilkan pameran bersama, pemutaran film dokumenter, hingga lomba bercerita untuk anak-anak sekolah dasar. SERAMBI/M ANSHAR
Koran Asia Raya yang terbit pascaproklamasi kemerdekaan Republik Indonesia dipajang pada pameran 100 Tahun Museum Aceh (1915-2015) di kompleks Museum Aceh, Banda Aceh, Rabu (29/7/2015). Kegaiatan yang berlangsung dari 30 Juli hingga 4 Agustus tersebut menampilkan pameran bersama, pemutaran film dokumenter, hingga lomba bercerita untuk anak-anak sekolah dasar. = SERAMBI/M ANSHAR
Aksi teatrikal tentang sejarah perjuangan Aceh yang dimainkan oleh anggota Teater Rongsokan UIN Ar-Raniry saat pembukaan pameran 100 Tahun Museum Aceh di Kompleks Museum Aceh, Banda Aceh, Kamis (30/7/2015). Pameran tersebut berlangsung hingga 4 Agustus 2015 mendatang. SERAMBI/M ANSHAR
Asisten III Sekda Aceh Muzakkar A Gani bersama Kepala Dinas Pariwisata Aceh Reza Fahlevi, Wakil Ketua DPRA Teuku Irwan Djohan, dan Ketua Asosiasi Museum Indonesia Putu Supadma Rudana meninjau salah satu ruang pamer di Museum Aceh usai membuka Pameran 100 Tahun Museum Aceh, Banda Aceh, Kamis (30/7/2015). Pameran tersebut berlangsung hingga 4 Agustus 2015 mendatang. SERAMBI/M ANSHAR
Petugas museum menjelaskan tentang lukisan taman Bustanul Salatin saat pembukaan Pameran 100 Tahun Museum Aceh, Kamis (30/7/2015). SERAMBI/M ANSHAR
Asisten III Sekda Aceh Muzakkar A Gani bersama Kepala Dinas Pariwisata Aceh Reza Fahlevi, Wakil Ketua DPRA Teuku Irwan Djohan, dan Ketua Asosiasi Museum Indonesia Putu Supadma Rudana meninjau salah satu ruang pamer di Museum Aceh usai membuka Pameran 100 Tahun Museum Aceh, Banda Aceh, Kamis (30/7/2015). Pameran tersebut berlangsung hingga 4 Agustus 2015 mendatang. SERAMBI/M ANSHAR
Peta Aceh yang digambar dengan berbagai motif. Koleksi Museum Aceh. SERAMBI/M ANSHAR
Penari menampilkan tari saman pada acara pembukaan Pameran 100 Tahun Museum Aceh, Jumat (30/7/2015). SERAMBI/M ANSHAR
Siswa melihat koleksi naskah kuno di stan Pusat Dokumentasi dan Informasi Aceh (PDIA) yang dipajang pada Pameran 100 Tahun Museum Aceh, Jumat (30/7/2015). SERAMBI/M ANSHAR
Seuramoe Rumoh Aceh pada Pameran 100 Tahun Museum Aceh (1915-2015) di kompleks Museum Aceh, Banda Aceh, Rabu (29/7/2015). Kegaiatan yang berlangsung dari 30 Juli hingga 4 Agustus tersebut menampilkan pameran bersama, pemutaran film dokumenter, hingga lomba bercerita untuk anak-anak sekolah dasar. = SERAMBI/M ANSHAR
Seuramoe Rumoh Aceh pada Pameran 100 Tahun Museum Aceh (1915-2015) di kompleks Museum Aceh, Banda Aceh, Rabu (29/7/2015). Kegaiatan yang berlangsung dari 30 Juli hingga 4 Agustus tersebut menampilkan pameran bersama, pemutaran film dokumenter, hingga lomba bercerita untuk anak-anak sekolah dasar. = SERAMBI/M ANSHAR
Rumoh Aceh pada Pameran 100 Tahun Museum Aceh (1915-2015) di kompleks Museum Aceh, Banda Aceh, Rabu (29/7/2015). Kegaiatan yang berlangsung dari 30 Juli hingga 4 Agustus tersebut menampilkan pameran bersama, pemutaran film dokumenter, hingga lomba bercerita untuk anak-anak sekolah dasar. = SERAMBI/M ANSHAR
Panitia melakukan persiapan akhir jelang pembukaan Pameran 100 Tahun Museum Aceh (1915-2015) di kompleks Museum Aceh, Banda Aceh, Rabu (29/7/2015). Kegaiatan yang berlangsung dari 30 Juli hingga 4 Agustus tersebut menampilkan pameran bersama, pemutaran film dokumenter, hingga lomba bercerita untuk anak-anak sekolah dasar. = SERAMBI/M ANSHAR
Koran Asia Raya yang terbit pascapriklamasi kemerdekaan Republik Indonesia dipajang pada pameran 100 Tahun Museum Aceh (1915-2015) di kompleks Museum Aceh, Banda Aceh, Rabu (29/7/2015). Kegaiatan yang berlangsung dari 30 Juli hingga 4 Agustus tersebut menampilkan pameran bersama, pemutaran film dokumenter, hingga lomba bercerita untuk anak-anak sekolah dasar. = SERAMBI/M ANSHAR
Panitia melakukan persiapan akhir jelang pembukaan Pameran 100 Tahun Museum Aceh (1915-2015) di kompleks Museum Aceh, Banda Aceh, Rabu (29/7/2015). Kegaiatan yang berlangsung dari 30 Juli hingga 4 Agustus tersebut menampilkan pameran bersama, pemutaran film dokumenter, hingga lomba bercerita untuk anak-anak sekolah dasar. = SERAMBI/M ANSHAR
Dokumen sejarah tentang pembelian pesawat RI-001 oleh masyarakat Aceh dipajang pada pameran 100 Tahun Museum Aceh (1915-2015) di kompleks Museum Aceh, Banda Aceh, Rabu (29/7/2015). Kegaiatan yang berlangsung dari 30 Juli hingga 4 Agustus tersebut menampilkan pameran bersama, pemutaran film dokumenter, hingga lomba bercerita untuk anak-anak sekolah dasar. = SERAMBI/M ANSHAR
Panitia melakukan persiapan akhir jelang pembukaan Pameran 100 Tahun Museum Aceh (1915-2015) di kompleks Museum Aceh, Banda Aceh, Rabu (29/7/2015). Kegaiatan yang berlangsung dari 30 Juli hingga 4 Agustus tersebut menampilkan pameran bersama, pemutaran film dokumenter, hingga lomba bercerita untuk anak-anak sekolah dasar. = SERAMBI/M ANSHAR
Panitia melakukan persiapan akhir jelang pembukaan Pameran 100 Tahun Museum Aceh (1915-2015) di kompleks Museum Aceh, Banda Aceh, Rabu (29/7/2015). Kegaiatan yang berlangsung dari 30 Juli hingga 4 Agustus tersebut menampilkan pameran bersama, pemutaran film dokumenter, hingga lomba bercerita untuk anak-anak sekolah dasar. = SERAMBI/M ANSHAR
Koleksi alat musik klasik dipajang pada pameran 100 Tahun Museum Aceh (1915-2015) di kompleks Museum Aceh, Banda Aceh, Rabu (29/7/2015). Kegaiatan yang berlangsung dari 30 Juli hingga 4 Agustus tersebut menampilkan pameran bersama, pemutaran film dokumenter, hingga lomba bercerita untuk anak-anak sekolah dasar. = SERAMBI/M ANSHAR
Panitia melakukan persiapan akhir jelang pembukaan Pameran 100 Tahun Museum Aceh (1915-2015) di kompleks Museum Aceh, Banda Aceh, Rabu (29/7/2015). Kegaiatan yang berlangsung dari 30 Juli hingga 4 Agustus tersebut menampilkan pameran bersama, pemutaran film dokumenter, hingga lomba bercerita untuk anak-anak sekolah dasar. = SERAMBI/M ANSHAR
Ruang pamer Museum Aceh. SERAMBI/M ANSHAR
Seuramoe Rumoh Aceh pada Pameran 100 Tahun Museum Aceh (1915-2015) di kompleks Museum Aceh, Banda Aceh, Rabu (29/7/2015). Kegaiatan yang berlangsung dari 30 Juli hingga 4 Agustus tersebut menampilkan pameran bersama, pemutaran film dokumenter, hingga lomba bercerita untuk anak-anak sekolah dasar. = SERAMBI/M ANSHAR
Next